Ibu Inyun Belajar

Kisah Belajar si Ibu Inyun

Rabu, 24 Oktober 2018

Belajar : Untuk Apa?

2 komentar


Katanya, manusia tidak pernah puas. Selalu saja merasa kurang. Benar sih, saya pun merasa demikian. Bukan berarti tidak bersyukur ya, tapi dalam hal-hal tertentu rasanya wajar di samping rasa syukur ada rasa ketidakpuasan.

Contohnya, ketika saya menjadi ibu.

Tentu rasa syukur saya panjatkan ketika dipercayakan untuk memperoleh keturunan. Tapi apakah saya berpuas diri? Tentu tidak. Menjadi ibu artinya mendapat tanggung jawab baru. Hal itupun harus dilaksanakan dengan baik.

Menjadi ibu memang tak mudah. Banyak tekanan dari lingkungan, entah keluarga, tetangga, teman kerja, atau tekanan dari sosial media yang menampilkan sosok ibu yang sempurna.

Saya tak mengejar gelar menjadi ibu yang sempurna, buat apa? Toh kesempurnaan hanya milik Allah SWT (*cie alim*). Namun, saya berusaha menjadi ibu yang lebih baik. Salah satunya adalah dengan belajar.

Ya, belajar bisa membuat pengetahuan bertambah. Dengan akal dan pikiran yang dimiliki, kita bisa menelaah informasi menjadi sebuah pengetahuan, yang tentunya disesuaikan dengan kondisi kita. Tak perlu memaksakan idealisme orang lain.

Itulah alasan saya terus belajar. Pelan-pelan menjadi orang yang lebih baik lagi, sesuai peran saya, entah di rumah, di kantor, di komunitas, atau di masyarakat.